Indonesia, ? apakah yang terlintas dibenak saudara sekalian
mendengar nama ini?. Sebuah negara kaya, negara yang entah berantah, negara
korupsi mungkin, atau negara makmur. Semua itu boleh dibenarkan tetapi juga tak
sepenuhnya benar. Indonesia memang kaya, indonesia memang makmur, tapi buktinya
masih banyak orang yang meminta. Indonesia negara yang dipenuhi koruptor, tapi
buktinya masih ada yang peduli akan bangsa ini. Jadi, bagaimana kita harus
menyebut negara kita sendiri. Sebuah pertanyaan besar untuk kita semua ?
Ketika kita
berbicara kebaikan, tetap saja ada orang yang mencela. Dan ketika kita
berbicara keburukan, masih tetap saja ada orang yang membela. Itulah pepatah
yang cocok untuk negara ini. Bingung, dan tak karuan.
Negara ini makmur, negara ini
kayakan?. Orang-orang sering bicara begitu, tapi kok masih susah toh. . orang
yang percaya bahwa negara ini kaya hanya akan menghayal jika hanya dipikirkan,
dan tidak mau berusaha memperbaiki diri dan lingkungannya sendiri. Mungkin
hanya sedikit orang yang mau bergerak untuk merubah nasib bangsa atau bisa
dikatakan kembali kemasa kejayaan tempo dulu. Dan orang-orang itulah yang mampu
menembus sayap kegelapan dan kemiskinan indonesia. Sekarang, Masalahnya
orang-orang yang seperti itu hanyalah segelintir dari semua rakyat indonesia,
seperti jarum ditengah jerami. hanya mereka yang peduli nasib bangsa ini
sajalah yang menyadari masalah ini dan berusaha memperbaikinya.
Bukankah
kita semua rakyat indonesia, bukankah kita semua pemuda-pemuda yang menjadi
tonggak kebangkitan bangsa, atau kita Cuma penonton dari seri drama yang
diperankan. Jawabnya ada pada diri saudara-saudara. Jika kita mau merubah
takdir bangsa ini menjadi lebih baik, maka buatlah pengorbanan untuk bangsa
ini, walau suatu hal yang kecil sekalipun, karena Rakyat indonesia merindukan
pemuda-pemudi bangsa yang rela berkorban untuk negara.
Rasa
nasionalisme bukan untuk mengkotak-kotakkan kita, bukan untuk memisah-misahkan
bangsa ini atas dasar suku, agama, ras, warna kulit, ataupun ekonomi. Kita
tetap indonesia satu, kita tetap anak indonesia yang mewarisi kekuatan leluhur.
BHINEKA TUNGGAL IKA.
Ingat,
indonesia membutuhkan sumbangsih dirimu untuk mengubah cakrawala. Hentakan badanmu,
genggam tekadmu, lantangkan suaramu: “Kami bukan bangsa yang kecil, Kami bukan
bangsa yang miskin, tapi kami adalah
bangsa yang memiliki kesuksesan. Selama matahari masih bersinar diesok hari,
maka tunggulah kami menjadi Bangsa yang Maju dan Bermartabat.”
0 komentar:
Posting Komentar