I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Produksi
pertanian tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal apabila tidak didukung
oleh sarana dan prasarana yang lengkap, karena dengan sarana dapat
mengefesiensi waktu yang terbuang. sarana produksi dapat berbentuk mesin
pertanian, pestisida, bibit unggul, pupuk dan yang lainnya.
Defenisi dari sarana produksi adalah
alat dan bahan yang digunakan untuk menunjang produktivitas pertanian, mulai
dari pembibitan, pegolahan, panen, dan pasca panen.
Sarana produksi pembibitan yaitu
benih yang unggul. Pemilihan benih mutlak dipertimbangkan dengan matang, karena
akan menentukan kualitas dari tanaman tersebut. Benih yang baik memiliki
potensi untuk menjadi tanaman yang berkualitas tinggi dan begitu sebaliknya.
Tanah juga harus diperhatikan dalam
rangka meningkatkan kualitas tanam, karena tanah merupakan media tumbuh dari
tanaman itu sendiri yang menjadi salah satu faktor utama penentu keberhasilan
pertanian. Tanah yang baik akan membuat tanaman lebih berkualitas. penambahan
pupuk dengan dosis yang sesuai tidak akan membuat tanah menjadi masam, malah
akan membuat tanaman menjadi subur.
Pupuk dibagi menjadi dua berdasarkan
cara pembuatannya yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik yaitu
pupuk yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti kotoran ternak, serasah,
daun-daun kering dan jerami yag dikomposisi oleh bakteri di dalam tanah.
Sedangkan pupuk anorganik adalah pupuk yang terbuat dari bahan-bahan kimia
untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman, contohnya urea untuk memenuhi kebutuhan
hara N, pupuk KCL untuk memenuhi kebutuhan hara K, dan pupuk TSP untuk memenuhi
kebutuhan hara P, yang ketiganya yaitu unsur hara makro mineral bagi tanaman.
Pestisida merupakan racun bagi musuh
tanaman yang jika pemberiannya secara berlebihan akan berdampak buruk bagi
lingkungan. Dampak yang terjadi antara lain pencemaran lingkungan, baik di
daerah perairan ataupun di daratan. Pestisida yang mencemari perairan akan
membuat ikan-ikan menjadi tercemar, dan bila mana termakan oleh manusia maka
akan berpotensi keracunan.
Zat pengatur tumbuh juga termasuk sarana dalam
produksi tanaman agronomi. Zat pengatur tumbuh ini berupa hormon pertumbuhan
yang menunjang pertumbuhan tanaman itu sendiri. Dengan menambahkan zat ini
dapat merangsang pertumbuhan tanaman seperti perpanjangan akar, batang, sel,
bunga an buah. Ada juga hormon yang berfungsi sebagai penghambat pertumbuhan
manakala terjadi situasi yang ekstrim.
Zat pengatur tumbuh merupakan
kelompok hormon, baik hormon tumbuhan yang alamiah maupun sintetis dan bahan
kimia yang bukan hara tanaman yang tidak dijumpai pada tanaman.
B.
Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah agar mahasiswa mengetahui berbagai
macam jenis, bentuk, kegunaan, dan imformasi lainnya tentang sarana produksi
yang digunakan dalam pertanian.
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
Menurut Lingga, 1986 Pada dekade terakhir
ini segala upaya telah dicoba supaya semua tanaman diperkebunan memberikan
hasil maksimum. Ini terlihat dari beragamnya sarana penunjang
pertanian baik berupa pupuk, pengolah tanah, pemberantas penyakit, dan zat-zat
perangsang pertumbuhan yang jumlahnya mencapai puluhan jenis.Sarana produksi
pertanian terdiri atas bahan yang meliputi benih, pupuk, pestisida, zat
pengatur tumbuh, dan obat-obatan dan peralatan serta sarana lainnya yang
digunakan untuk melaksanakan proses produksi pertanian.
Zat pengatur tumbuh merupakan senyawa organik
yang bukan hara, dalam jumlah sedikit dapat mendorong pertumbuhan
tanaman. Penggunaan zat pengatur tumbuh dapat menghemat biaya
produksi karena digunakan dalam taksiran (dosis) rendah.Beberapa zat pengatur
tumbuh dan hormon yang sudah kita kenal ada 5, yaitu auksin, giberalin,
sitokinin, asam absisat, dan etilen. (anonim, 2012)
Inokulan adalah bakteri yang diinokulasikan
atau dikembang biakan ketanaman baru. Inokulan terjadi pada kebanyakan
budidaya tanaman leguminosa yang memerlukan inokulasi bakteri
rhizobium.Mekanisme kerja sama antara bakteri rhizobium dan tanaman legum dalam
bentuk simbiosis mutualisme, yaitu simbiosis saling menguntungkan dimana
bakteri menjadi unsur C dari tanaman sebagai sumber energi bakteri,
dan tanaman mendapatkan N dari bakteri, karena bakteri mampu memfiksasi N2 dari
udara. (wintervina, 2012)
Pupuk yang beredar saat ini tediri dari bermacam-macam jenis,
bentuk, warna, dan merek. Berdasarkan pembuatannya, pupuk dibagi menjadi dua,
yaitu pupuk organik (pupuk alam) dan pupuk anorganik (pupuk buatan). Pupuk
organik adalah pupuk yang tidak dibuat dipabrik, yang dicirikan dengan
kelarutan unsur haranya yang rendah di dalam tanah. Biasanya penggunaan pupuk
ini ditujukan untuk memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah. Contohnya
kompos, pupuk kandang, pupuk hijau. Sedangkan pupuk anorganik adalah pupuk yang
dibuat di pabrik. Umumnya kandungan unsur hara dan kelarutannya tinggi. Berguna
untuk memperbaiki sifat kimia tanah, misalnya urea, TSP,
DAP, dan lain-lain. (plantus,
2010)
Pertumbuhan dan
perkembangan tanaman dikontrol oleh bahan kimia dengan konsentrasi rendah yang
disebut hormon. Di sinilah zat pengatur tumbuh (ZPT) berperan penting. Zat
pengatur tumbuh adalah kelompok hormon, baik hormon tumbuhan yang alamiah
maupun sintesis, dan bahan kimia yang bukan hara tanaman yang tidak dijumpai
pada tanaman, tetapi bila diberikan pada tanaman akan mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangannya.
Sri Setyati
Harjadi (2002), berpendapat bahwa zat-zat yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan yang disebut pengatur pertumbuhan (growth regulators) ini adalah zat-zat organik yang keaktifannya
jauh berlipat dibandingkan dengan konsentrasinya.(steffany LW, 2010)
Pertumbuhan dan produksi suatu tanaman dipengaruhi oleh faktor
tanah, iklim dan tanaman itu sendiri yang semuanya saling berin-teraksi satu
sama lainnya. Tanah atau lahan sebagai tempat tumbuh tanaman tidak selalu
mengandung unsur hara yang cukup dan dalam keadaan siap untuk diserap tanaman. Keadaan
ini seringkali menimbulkan problema dalam meningkatkan produksi tanaman.
Sarana yang ada hubungannya langsung dengan
pertumbuhan tanaman dilapangan adalah benih atau bibit, pupuk, bahan kimia,
pengendali musuh tanaman atau perangsang tumbuh dan alat-alat
pertanian.(USAID.1990.). Karena itu alat dan mesin pertanian sekarang ini
sangat dibutuhkan semakin beragam alat pertanian semakin mempermudah para
petanian mengerjakan pekerjaan petani serta memperluas ilmu pertanian. (leira,
2012)
Benih
adalah organ generatif suatu tanaman yang digunakan untuk perbanyakan tanaman.
Menurut Sri Setyati (2002), benih merupakan tahap menentukan dalam seluruh
siklus pertanian.
Benih yang baik biasanya mempunyai ciri-ciri yaitu mengkilat,
permukaannya licin dan mempunyai daya kecambah yang baik. Tetapi benih yang
bermutu belum tentu menunjukkan varietas yang unggul. Pemilihan bibit suatu
tanaman harus bedasarkan pertimbangan kondisi lingkungan yang cocok atau media
tumbuhnya Benih unggul adalah benih bermutu
tinggi yang menjadi faktor penentu tinggi rendahnya produksi tanaman (Eko
Haryanto et all, 2005). Menurut Eko, benih dikatakan bermutu
apabila :
§ Tidak cacat/utuh,
§ Tidak mengandung campuran dengan biji benda lain,
§ Mempunyai daya kecambah lebih dari 80 % dan cepat tumbuh, serta
§ Bebas dari hama dan penyakit.
Senyawa pestisida dapat berupa
herbisida, insektisida, fungisida, rodentisida, bakterisida dan sebagainya.
(meliya sari, 2012)
III.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
A.
Hasil
1.
Benih
a.
Berdasarkan
posisi tumbuh
No.
|
Jenis
|
Gambar
|
Keterangan
|
Contoh
Tanaman
|
1.
|
Epigeal
|
Epigeal yaitu hipokotil yang tumbuh meman-jang yang
mengakibat-kan kotiledon dan plu-mula terdorong ke per
mukaan tanah.
|
1.
Kacang tanah
2.
Kacang hijau
3.
Jarak
4.
Mangga
5.
Rambutan
|
|
2.
|
Hipogeal
|
Hypogeal yaitu terjadi pertumbuhan meman-jang dari epikotil yang
menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah dan
kotiledon te-tap di dalam tanah.
|
1.
Padi
2.
Jagung
3.
Kacang kapri
4.
Sawit
5.
Kelapa
|
b.
Berdasarkan
Jenis
No.
|
Jenis
|
Gambar
|
Keterangan
|
Contoh
Tanaman
|
1.
|
Orthodoks
|
Benih yang dapat disim
pan dalam waktu yang lama apabila kadar air-nya diturunkan.
|
1.
Padi
2.
Kentang
3.
Cabai
4.
Pare
5.
Buncis
|
|
2.
|
Rekalsitran
|
Benih yang tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama walaupun ka
dar airnya diturunkan
|
1.
Kakau
2.
Mangga
3.
Duku
4.
Semangka
5.
Salak
|
2.
Pupuk
a.
Berdasarkan
Kandungan Hara
Jenis
|
Defenisi
|
Contoh :
|
Makro
|
Pupuk makro : semua pupuk yang mengandung unsur ha-ra utama
(primer maupun se-kunder), yang sangat dibutuh
kan oleh tanaman dalam jum-lah
banyak.
|
1.
NPK
2.
DAP
3.
Rock Posphate
4.
MOP/KCL
5.
Kleresite
Glanular
|
Mikro
|
Pupuk mikro : semua pupuk yang
mengandung hara mik-ro, yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit namun
sangat memegang peranan dalam tumbuh kembang ta-naman.
|
1.
Growmore
Soluble Micro Mix
2.
Metalik
3.
Mikrovet
4.
Mikroplet
5.
Mikro Mg
|
b.
Berdasarkan
Pembuatannya
Jenis
|
Defenisi
|
Contoh
|
Organik
|
pupuk yang berasal dari sisa-sisa tanaman,hewan
atau manusia.
|
1.
Pupuk kandang
2.
Pupuk hijau
3.
Kompos
4.
Pupuk seresah
5.
Bokashi
Jerami
|
Anorganik
|
Pupuk yang hasil proses rekayasa secara kimia fisik dan biolgis
dan merupakan hasil industri atau pab-rik pembuatan.
|
1.
Urea
2.
KCL
3.
TSP
4.
NPK
5.
ZA
|
c.
Berdasarkan
Bentuknya
Jenis
|
Defenisi
|
Contoh
|
Padat
|
Pupuk padat umumnya mempu-nyai kelarutan yang beragam mul-ai yang
mudah larut air sampai yang sukar larut.
|
1.
Urea
2.
KCL
3.
TSP
4.
ZA
5.
NPK
|
Cair
|
Pupuk ini berupa cairan, cara pe-nggunaannya dilarutkan dulu de-ngan
air. Umumnya pupuk ini di-semprotkan ke daun.
|
1.
Urea Cair
2.
P cair
3.
NPK Cair
4.
ZA cair
5.
POC
|
3.
ZPT
Jenis
|
Fungsi
|
Contoh
|
Auksin
|
1.Merangsang
dominasi apikal
2.merangsang
pembentukan bunga,perkembangan bunga,dan akar adventif
3.menghambat
pertumbuhan tunas samping
4.mengatur
pembesaran sel
5.mencegah
rontoknya daun,bunga,dan buah
|
Asam idoiasetat /IAA
|
Giberelin
|
1.Memacu
pertumbuhan buah tanpa biji
2.menyebabkan
tanaman mengalami pertumbuhan raksasa
3.menyebabkan
tanaman berbunga sebelum waktunya
4.memacu
pertumbuhan kambium pada tanaman dikotil
5.mematahkan
darmansi buah dan biji
|
Horon
Tanaman
|
Sitokinin
|
1.memacu
pembelahan sel
2.mempercepat
pelebaran daun
3.mempercepat
tumbuhnya akar
4.memacu
pertunasan lateral pada pucuk batang
5.menunda
pengguguran daun,bunga,dan buah
|
Kinetin
|
Etilen
|
1.mempercepat
pemasakan buah
2.menyebabkan
penebalan batang
3.memacu
pembungaan
4.mempercepat
pertumbuhan kecambah
5.mempercepat
kematangan buah
|
1. Etephon
2.
Protephon
|
Asam absisat
|
1.membantu
peluruhan daun pada musim kering
2.menghambat
pemanjangan dan pembelahan sel
3.merangsang
penutupan mulut daun pada musim kering
4.menghambat
pertubuhan tumbuhan
5.membantu
tumbuhan mengatasi dan bertahan pada masa dormansi
|
1.
Paclobutrazol
2.
Ancymidol
3. TIBA
dan CCC
|
4.
Pestisida
Jenis
|
Kegunaan
|
Contoh
|
Cara
aplikasi
|
1. Herbisida
|
Mengendalikan gulma
|
Gramoxone
|
Semprot
|
2. Insektisida
|
Mengendalikan
serangga
|
Permethrin
|
Semprot
|
3. Fungisida
|
Mengendalikan
jamur
|
Organomerkuri
|
Semprot
|
4. Bakterisida
|
Mengendalikan
bakteri
|
Tetramycin
|
Semprot
|
5. Nematisida
|
Mengendalikan
nematoda
|
Curater
|
Semprot
|
6. Rodentisida
|
Mengendalikan
tikus
|
Warfarin
|
Di letakkan dekat
lahan
|
7. Akarisida
|
Mengendalikan
akar
|
Semprot
|
|
8. Molluksisida
|
Mengendalikan
molusca (siput)
|
Siputox 5G
|
Semprot
|
9. Avisida
|
Mengendalikan
burung
|
Azodrin
|
Di letakkann dekan
lahan
|
5.
Alat dan Mesin
Pertanian
a.
Tradisional
Nama
|
Fungsi
|
Gambar
|
Garu
|
Untuk meratakan tanah
|
|
Parang
|
Untuk memotong gulma
|
|
Cangkul
|
Untuk mengolah tanah
|
|
Alat basmi gulma
|
Untuk membasmi gulma
|
|
Penyadap karet
|
Untuk menyadap karet
|
b.
Modern
Nama
|
fungsi
|
Gambar
|
Hand Tractor
|
Mengolah tanah
|
|
Tractor
|
Mengolah tanah
|
|
Seeder (penanam Benih)
|
Menanam bibit
|
|
Reaper (mesin Pemanen)
|
Untuk memaen padi
|
|
Threser (mesin Perontok padi)
|
Untuk merontokan gabah
|
B.
Pembahasan
Sarana produksi adalah alat dan
bahan yang digunakan untuk menunjang aktivitas pertanian, sehingga lebih
efektif dan efesien.
a. Benih
Benih adalah biji tanaman yang
dipergunakan untuk tujuan penanaman. Pada kondisi yang memungkinkan maka
benih tersebut akan mengalami fase. Benih merupakan komponen agronomi, dan
komponenen penting di dalam pengelolaan lapang produksi sebagai komponen agronomi,
masalah benih lebih berorientasi kepada penerapan kaidah-kaidah ilmiah.
Benih-benih yang sudah berkecambah
dikenal sebagai bibit. Benih yang baik biasanya mempunyai ciri-ciri yaitu
mengkilat, permukaannya licin dan mempunyai daya kecambah yang baik. Tetapi
benih yang bermutu belum tentu menunjukkan varietas yang unggul. Pemilihan
bibit suatu tanaman harus bedasarkan pertimbangan kondisi lingkungan yang cocok
atau media tumbuhnya.
Varietas unggul pada benih merupakan
varietas yang memiliki beberapa kelebihan antara lain berproduksi tinggi,
berumur relatif pendek, tahan serangan hama dan penyakit penting, beradaptasi
luas, serta bersifat unggul spesifik lainnya seperti tahan naungan dan tahan
kekeringan.
Setelah dilakukan pengamatan
terhadap proses – proses perkecambahan benih, ternyata proses kecambahan benih
itu dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan faktor eksternal.
b. Pupuk
Pupuk yang diberikan untuk
memperbaiki tanah atau tanaman ada dua macam, yaitu :
Pupuk alam, ada 3 antara lain :
ü Pupuk kandang, pupuk yang berasal
dari kotoran hewan dan sisa-sisa makanannya.
ü Pupuk kompos, adalah campuran dari
rumput-rumput sampah pasar atau kumpulan dari daun-daun yang telah gugur dan
sebagainya yang dibusukkan.
ü Pupuk hijau, adalah pupuk yang
berasal dari tanaman hijau, terutama yang berasal dari tanaman yang berbunga
kupu-kupu atau yang berbuah polong.
Pupuk buatan, ada 2, yaitu :
- Pupuk tunggal, yaitu pupuk ini hanya mengandung satu macam unsur saja. Yang termasuk pupuk tunggal adalah Z.A, TSP, ZK, dan DS. Urea, hanya mengandung unsur nitrogen. TSP hanya mengandung unsur fosfat. ZK, hanya mengandung kalium.
- Pupuk majemuk, yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur, seperti NPK dan DAP. NPK mengandung tiga unsur, yaitu nitrogen, fosfat,dan kalium. DAP mengandung dua unsur, yaitu nitrogen dan fosfat.
c.
ZPT
Zat pengatur tumbuh merupakan
senyawa organik yang bukan hara, dalam jumlah sedikit dapat mendorong
pertumbuhan tanaman. Penggunaan zat pengatur tumbuh dapat menghemat biaya
produksi karena digunakan dalam taksiran (dosis) rendah.Beberapa zat pengatur
tumbuh dan hormon yang sudah kita kenal ada 5, yaitu auksin, giberalin,
sitokinin, asam absisat, dan etilen.
d.
Pestisida
Pestisida adalah substansi kimia
yang digunakan untuk membunuh atau mengendalikan hama. Kata pestisida
berasal dari kata pest meliputi hama penyakit secara luas dan kata sida berasal
dari kata ceado yang artinya membunuh.Penggunaan pestisida dalam pertanian
telah menunjukan kemampuannya didalam menanggulangi atau mengurangi merosotnya
hasil akibat serangan hama dan penyakit.
e. Inokulan
Inokulan adalah bakteri yang
diinokulasikan atau dikembangbiakan ketanaman baru. Inokulan terjadi pada
kebanyakan budidaya tanaman leguminosa yang memerlukan inokulasi bakteri
rhizobium.Mekanisme kerja sama antara bakteri rhizobium dan tanaman legum dalam
bentuk simbiosis mutualisme, yaitu simbiosis saling menguntungkan dimana
bakteri menjadi unsur C dari tanaman sebagai sumber energi bakteri, dan
tanaman mendapatkan N dari bakteri, karena bakteri mampu memfiksasi N2
dari udara.
IV.
KESIMPULAN DAN
SARAN
A.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari praktikum ini :
1.
Sarana produksi adalah alat dan bahan yang digunakan
untuk menunjang aktivitas pertanian, sehingga lebih efektif dan efesien.
2.
Benih adalah biji tanaman yang dipergunakan untuk
tujuan penanaman.
3.
Pupuk adalah unsur hara tambahan yang dierikan ke
tanah untuk memperbaiki kualitas tanaman
4.
ZPT adalah hormon peransang tumbuh bagi tanaman,
seperti auksin, giberelin, sitokinin dll.
5.
Pestisida menurut kegunaannya dibagi menjadi :
herbisida, moluskasida, akarisida, nematosida dan masih banyak lagi.
B.
Saran
Saran
yang dapat saya berikan dalam praktikum ini hendaknya lebih diperkenalkan lebih
detail mengenai sarana produksi tanaman, sehingga pengetahuan mahasiswa lebih
mendetail.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2012. Perkembangan Pupuk padat. http://meytaworld.blogspot.com/2012
/12/perkembangan-pupuk-padat.html (diakses pada 21 maret 2013)
Ermansyah. 2012.Epigeal dan Hipogeal. http://anchamilanisti.blogspot.com/2012/03
/epigeal-yaitu-hipokotil-yang-tumbuh.html (diakses pada 21 maret 2013)
Leira. 2012. Pupuk dan Pemupukan. http://leira-fruit.blogspot.com/2012/09/pupuk-dan-pemupukan_1199.html
(diakses pada 21 maret 2012)
LW,steffany. 2010. Mengenal Pupuk makro dan Mikro. http://grandiaorchid.blog
spot. com /2010/08/pemupukan-makro-1.html (diakses pada 21 maret 2013)
Plantus. 2010. Pupuk mikro : Kegunaan dan Macamnya. http://anekaplanta.word
press.com/2010/02/03/pupuk-mikro-kegunaan-dan-macamnya/ (diakses pada 21 maret
2013)
Sari, meliya. 2011. Sarana Produksi. http://semualaporan.blogspot.com/2011/03/
sarana-produksi.html (diakses pada 21 maret 2013)
0 komentar:
Posting Komentar