image1 image2 image3

Bismillahirrahmanirrahim I'M Beben T|WELCOME TO MY PERSONAL BLOG|My Quote is|Make a Smile and Say Alhamdulillah

Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari



I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada umumnya ada tiga karakteristik utama bagaimana cahaya mempengaruhi perkecambahan tanaman, misalnya meliputi kuantitas (jumlah) cahaya, kualitas cahaya, dan lamanya bersinar. Kuantitas cahaya lebih menunjukan pada terang tidaknya cahaya dan tajam tidaknya cahaya matahari. Kuantitas cahaya juga tidak sama pada setiap wilayah dan setiap tahunnya. Di Indonesia yang hanya memiliki dua musim, cahaya matahari akan terpancar lebih maksimum pada musim kemarau dibandingkan pada musim hujan. Intensitas cahaya yang diperlukan pun tergantung pada setiap tumbuhan. Pada umumnya, cahaya dapat menghambat perkecambahan tanaman karena cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormone pertumbuhan). Perkecambahan tanaman yang cepat pada tempat gelap disebut etiolasi.
Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan namun efek lain dari sinar matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan yang diterpa cahaya matahari akan lebih pendek daripada tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap. Peristiwa inilah yang disebut dengan etiolasi.
Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning pucat.
Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu tanaman akan lebih cepat tumbuh dan panen. Produksi auksin terhambat pada tanaman yang sering terkena sinar matahari.
Selain itu, enzim riboflavin pada ujung batang menyerap sinar nila dari sinar matahari. Sinar nila perusak enzim-enzim yang membantu pembentukan asam indo asetat (salah satu jenis auksin). Itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu lebih cepat, tapi batang tidak tegar karena mengandung banyak air. Akibat tidak ada sinar matahari maka organ perbanyakan pada tanaman lama-lama mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber makanan.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh cahaya pada pertumbuhan dapat dilakukan dengan berbagai percobaan, diantaranya dengan memberi perlakuan variasi cahaya matahari yang berbeda pada tanaman kacang hijau.
Dalam pertumbuhan tanaman kacang hijau, memerlukan media dan dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah cahaya. Sehubungan dengan adanya kacang hijau yang dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh cahaya, pada penelituian ini akan membahas mengenai perlakuan yang akan ditimbulkan dari pemberian intensitas cahya yang berbeda. Untuk mengetahui secara detail, maka perlu diketahui bahwa cahaya merupakan energi yang berbentuk gelombang dan membantu kita untuk melihat. Tumbuhan hijau termasuk kacang hijau, memerlukan cahaya tidak hanya untuk membuat makanan, tetapi juga untuk pertumbuhan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Salah satu sumber cahaya di bumi ini adalah matahari.

B. Tujuan
            Praktikum ini  bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan pada tanaman terjadi karena adanya pertambahan ukuran (volume) yang irreversible (tidak dapat balik)  yang disebabkan adanya pertambahan jumlah sel melalui proses pembelahan sel secara mitosis pada titik tumbuh dan pembesaran dari tiap-tiap sel.Sedangkan perkembangan merupakan spesialisasi sel sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran, volume, masa, tinggi pada makhluk hidup, karena adanya pertmbahan jumlah sel dan pembesaran sel.  Proses tersebut merupakan proses kuantitatif, artinya dapat diukur dan dinyatakan dalam angka, pengukuran dapat menggunakan alat auksanometer.  Perkembangan adalah proses yang menyertai pertumbuhan menuju tingkat kematangan atau kedeewasaan makhluk hidup, merupakan proses kualitatif tidak bisa dinyatakan dengan angka hanya bisa diamati.  Pada proses ini akan terbentuk fungsi dan struktur organ yang jelas.
Sinar matahari atau radiasi matahari adalah sinar yang berasal dari matahari. Tanaman menggunakan cahaya matahari untuk berfotosintesis dan membuat makanan. Tanpa cahaya matahari, takkan ada kehidupan di bumi. (anonim, 2013)
Sinar matahari bisa berakibat baik maupun buruk kepada kesehatan seseorang. Dalam terang, tubuh manusia memproduksi vitamin D sendiri. Terlalu lama terpajan sinar matahari bisa menyebabkan kulit terbakar. (anonim, 2013)
Tanaman memerlukan cahaya matahari tumbuh hijau. Dengan air tanpa cahaya matahari, tanaman akan tumbuh tinggi dengan cepat, namun akan terlihat kuning dan kekurangan air, meskipun saat disentuh, daunnya teraba amat basah. (anonim, 2013)
Cahaya merupakan faktor penting terhadap berlangsungnya fotosintesis, sementara fotosintesis merupakan proses yang menjadi kunci dapat berlangsungnya proses metabolisme yang lain di dalam tanaman (Justice Orange, 2002).
Setiap tanaman atau jenis pohon mempunyai toleransi yang berlainan terhadap cahaya matahari. Ada tanaman yang tumbuh baik ditempat terbuka sebaliknya ada beberapa tanaman yang dapat tumbuh dengan baik pada tempat teduh/bernaungan. Ada pula tanaman yang memerlukan intensitas cahaya yang berbeda sepanjang periode hidupnya. Pada waktu masih muda memerlukan cahaya dengan intensitas rendah dan menjelang sapihan mulai memerlukan cahaya dengan intensitas tinggi.
Banyak spesies memerlukan naungan pada awal pertumbuhannya, walaupun dengan bertambahnya umur naungan dapat dikurangi secara bertahap. Beberapa spesies yang berbeda mungkin tidak memerlukan naungan dan yang lain mungkin memerlukan naungan mulai awal pertumbuhannya. Pengaturan naungan sangat penting untuk menghasilkan semai-semai yang berkualitas. (anonim, 2011)
Naungan berhubungan erat dengan temperatur dan evaporasi. Oleh karena adanya naungan, evaporasi dari semai dapat dikurangi. Beberapa spesies lain menunjukkan perilaku yang berbeda. Beberapa spesies dapat hidup dengan mudah dalam intensitas cahaya yang tinggi tetapi beberapa spesies tidak.
Sebagian dari jenis-jenis dipterocarpaceae terutama untuk jenis kayu yang mempunyai berat jenis tinggi atau tenggelam dalam air atau sebagian lagi tergolong jenis semi toleran atau gap appertunist yaitu jenis-jenis yang memiliki kayu terapung atau berat jenis rendah. (A. Filter, 1998)
Kebutuhan cahaya untuk pertumbuhannya di waktu muda (tingkat anakan) berkisar antara 50 – 85 % dari cahaya total. Untuk jenis-jenis semitoleran naungan untuk anakan diperlukan sampai umur 3 – 4 tahun atau sampai tanaman mencapai tinggi 1 – 3 meter. Sedangkan untuk jenis-jenis toleran lebih lama lagi yaitu 5 – 8 tahun. Sangat sedikit jenis yang tergolong intoleran antara lain Shorea concorta (Rasyid H. A. dkk, 1991).
Suhardi (1995) mengemukakan Hopea gregaria yang termasuk dalam jenis Dipterocarpaceae, di tempat penuh memberikan pertumbuhan yang jauh lebih baik dibandingkan dengan tempat cahaya masuk sebahagian. Dibandingkan dengan lama penyinaran dan jenis cahaya, intensitas cahaya merupakan faktor yang paling berperan terhadap kecepatan berjalannya fotosintesis.
Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa sampai intensitas 10.000 lux, grafik kecepatan fotosintesis bergerak linear positif. Data penelitian tersebut adalah untuk tanaman dewasa, sedangkan untuk tanaman muda (tingkat semai-sapihan) belum diperoleh data. Selain itu, penelitian mengenai kekhususan sifat akan kebutuhan cahaya pada jenis-jenis tanaman tertentu juga belum dikerjakan. Pengurangan intensitas sinar sampai 60% berpengaruh positif nyata terhadap pertumbuhan awal tinggi dan diameter semai kapur. (Anonim, 2011)
Menurut Rasyid H.A dkk (1991) Penanaman jenis Diperocarpaceae di lapangan terbuka harus mempergunakan peneduh. Jenis tanaman peneduh yang dapat digunakan antara lain Albizia falcataria (Sengon) atau jenis lain yang memiliki tajuk ringan dan memiliki persyaratan tempat tumbuh yang sama dengan jenis Dipterocarpaceae yang akan ditanam ditempat tersebut. Pada umumnya anakan meranti khususnya pada tingkat seedling kurang tahan terhadap defisit air tanah, kecuali anakan Shorea leprosula. Pada tempat terbuka kondisi permudaan semai umumnya berdaun kecil dan lemah. Pada bagian hutan yang bercelah lebar umumnya banyak dijumpai tumbuh pancang dan tiang. Permudaan tingkat semai dari jenis-jenis meranti ringan umumnya kurang tahan terhadap naungan berat, kecuali permudaan dari jenis-jenis meranti berat/tenggelam.
Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup didunia. Bagi manusia, hewan dan tumbuhan cahaya matahari adalah penerang dunia ini. Selain itu, bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya matahari sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan diawali dengan perkecambahan.  Cahaya matahari berperan besar dalam proses perkecambahan, selain itu air, enzim dan hormon juga merupakan faktor-faktor dalam pertumbuhan dan perkembangan. Dalam penelitian ini akan diuji pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau terhadap intesitas penyinaran cahaya matahari. (Z. Djakfar, 1990)


III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

            Praktikum ini dilaksanakan pada 29 Maret 2013 pada pukul 10.00-11.40 WIB dengan pengamatan sampai tanggal 10 mei 2013, yang berlangsung di Laboratorium Ekologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, universitas Sriwijaya.

B. Alat dan Bahan

            Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah 1). Polybag ukuran 1 kg, 2). Tanah top soil, 3).Air, 4). Benih Kacang Hijau (Vigna ratiata).

C. Cara Kerja

-          Isilah polybag sampai tige per empat bagian dengan tanah top soil.
-          Rendam benih kacang hijau selama 3-5 menit.
-          Tanam benih kacang hijau yang telah direndam tadi ke dalam polybag yang telah diisi tanah dengan masing-masing 4 benih.
-          Amati dua hari sekali selama 5 kali pengamatan.
-          Catat hasil pengamatan.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A.   Hasil

Setelah melakukan praktikum, didapat hasil :
a.     Tanpa Naungan
Pengamatan
Jumlah Tanaman Hidup
Tanaman
Tinggi Tanaman
Jumlah Daun (helai)
I
Rabu
1 Mei 2013
3
1
0,1 cm
-
2
-
-
3
0,2 cm
-
4
0,1 cm
-
II
Jumat
3 Mei 2013
4
1
8,5 cm
2
2
7 cm
2
3
7,5 cm
2
4
8,1 cm
2
III
Senin
6 Mei 2013
8
1
12 cm
2
2
12 cm
2
3
12,5 cm
2
4
11,5 cm
2
IV
Rabu
8 Mei 203
8
1
12,5 cm
2
2
12,7 cm
2
3
13,4 cm
4
4
12 cm
2
V
Jumat
10 Mei 2013
8
1
13,2 cm
4
2
13,9 cm
4
3
14 cm
4
4
12,8 cm
4
b. Dengan Naungan
Pengamatan
Jumlah Tanaman Hidup
Tanaman
Tinggi Tanaman
Jumlah Daun (helai)
I
Rabu
1 Mei 2013
2
1
0,2 cm
-
2
-
-
3
-
-
4
0,2 cm
-
II
Jumat
3 Mei 2013
6
1
10,5 cm
2
2
11 cm
2
3
7,5 cm
2
4
8,5 cm
2
III
Senin
6 Mei 2013
7
1
15,5 cm
2
2
14,5 cm
2
3
15 cm
2
4
16,5 cm
2
IV
Rabu
8 Mei 203
7
1
16,3 cm
2
2
15,2 cm
2
3
15,7 cm
2
4
17,1 cm
4
V
Jumat
10 Mei 2013
7
1
16,8 cm
4
2
15,8 cm
2
3
16 cm
4
4
17,3 cm
4



B.   Pembahasan

Pada penelitian ini, praktikan menggunakan kacang hijau untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap proses perkecambahan kacang hijau. Ternyata pada penelitian yang dilakukan praktikan ini cocok dengan apa yang teori telah jelaskan bahwa tanaman (kacang hijau) yang diletakkan di tempat yang gelap akan tumbuh lebih panjang/tinggi daripada tanaman (kacang hijau) yang diletakkan di tempat yang terang.
Dari rincian-rincian tersebut menunjukkan bahwa tanaman kacang hijau akan tumbuh lebih tinggi jika diletakkan di tempat yang gelap daripada diletakkan di tempat yang terang. Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang terang tumbuh lebih pendek karena umumnya cahaya dapat menguraikan auksin (hormon pertumbuhan). Peristiwa ini terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Dan sebaliknya, tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang gelap akan tumbuh lebih tinggi karena terjadi peristiwa pertumbuhan yang cepat di tempat gelap yang disebut etiolasi. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang.
Tetapi, pertumbuhan meninggi yang baik tidak menjamin kualitas tumbuhan itu juga baik. Buktinya, yang seperti praktikan amati, bahwa tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang gelap, meski tumbuhnya lebih tinggi, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning. Sebaliknya, tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang terang, meskipun tumbuhnya lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, jagur, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.

Tanaman pada keadaan gelap tumbuh lebih cepat dibanding pada keadaan terang, namun keadaannya tidak sebaik pada keadaan terang. Hal tersebut dikarenakan sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan, namun efek lain dari sinar matahari adalah menekan hormon auksin dalam pertumbuhan sel tumbuhan.
Pada tanaman yang tidak terkena sinar matahari akan tumbuh dengan cepat, namun dengan kondisi warna daun pucat, batang ringkih, dan daunnya tidak berkembang yang dinamakan dengan etiolasi. ketidakberadaannya cahaya matahari, memacu tumbuhan untuk memproduksi hormon auksin yang ditemukan pada sel-sel meristem seperti ujung barang dan ujung akar. Hal ini dilakukan tumbuhan agar bisa segera mendapatkan cahaya matahari agar dapat berfotosintesis.
Tanaman yang tidak mengalami fotosintesis tentu saja kekurangan nutrisi yang berguana bagi pertumbuhan dan perkembangan.  Sehingga tingginya batang yang menjulang ke segala arah pada tanaman berkeadaan gelap akan lebih cepat layu hingga mati. Pada keadaan remang tanaman akan menjulang ke arah sinar matahari sebagai ciri tanaman tersebut berfotosintesis.
            Tanaman kacang hijau yang dietiolasi pertumbuhannya jauh lebih cepat
daripada tanaman yang terkena banyak sinar matahari maupun di tempat yang redup. Akan tetapi batang tanaman tersebut tidak bisa tegak, melainkan membungkuk. Begitu juga dengan daunnya. Daun tanaman tersebut nampak layu dan tidak segar, serta berwarna hijau muda dan agak pucat. Hal ini terjadi karena tanaman tidak mendapat sinar matahari sama sekali sehingga tanaman tidak mampu menghasilkan karbohidrat untuk pembentukan klorofil. Tanaman ini juga memiliki kadar air yang berlebih akibat tidak terkena sinar matahari. Hormon auksin yang berfungsi untuk pertumbuhan juga bekerja, oleh karena itu tanaman tumbuh dengan sangat cepat dalam waktu singkat.
Sedangkan tanaman kacang hijau yang mendapatkan sedikit sinar matahari / diletakkan di tempat redup, pertumbuhannya berjalan normal. Tanaman nampak segar karena mendapatkan cukup sinar matahari. Daun tanaman tersebut berwarna hijau tua. Pertumbuhannya berjalan dengan normal ke atas.
Hormon auksin pada tanaman ini berjalan dengan normal yang mengakibatkan tumbuhan tidak terlalu tinggi. Daun juga mendapatkan cukup sinar matahari untuk pembentukan klorofil dari karbohidrat.
Berbeda lagi dengan tanaman yang selalu terkena cahaya matahari. Pertumbuhan tanaman ini sangat terhambat walaupun daunnya nampak berwarna hijau tua yang segar. Hal ini terjadi karena tumbuhan terlalu banyak mendapatkan cahaya matahari yang menyebabkan hormon auksin terhambat sehingga tanaman sangat kerdil / pendek. Dengan demikian sinar matahari sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan

Setelah melaukan praktikum, dapat ditarik kesimpulan :
1.      Cahaya matahari merupakan sumer energi utama bagi seluruh kehidupan di bumi ini.
2.      Tumbuhan menggunakan cahaya matahari sebagai substrat untuk melakukan fotosintesis.
3.      Pada dasarnya, reaksi fotosintesis dibagi menjadi dua yaitu : reaksi gelap,dan reaksi terang.
4.      Praktikum ini menggunakan bahan kacang hijau sebagai benih pertumbuhan.
5.      Kacang yang ditanam dengan naungan lebih tinggi dibanding kacang yang ditanam tanpa naungan.

B.     Saran

Saran yang dapat saya ajukan untuk praktikum ini yaitu : benih yang ditanam hendaknya lebih dari satu jenis untuk mengetahui perbedaan antara benih jenis satu dan benih jenis dua.



DAFTAR PUSTAKA


Anonim. 2011. Pengaruh Cahaya Tehadap Pertumbuhan Tanaman. http://silvikultur.com/pengaruh_cahaya_terhadap_pertumbuhan_tanaman.html (diakses pada 12 mei 2012)

Anonim. 2013. Sinar Matahari. http://id.wikipadia.org/wiki.sinar-matahari.htm (diakses pada 12 mei 2012)

Djakfar, Z. 1990. Dasar-dasar Agronomi. Jakarta: Gramedia.

Fitter, A. 1998. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta: Gadjah Mada University.

Oren,  Justice. 2002.  Intensitas Cahaya Matahari. Jakarta: Grafindo Persada.
                        

Share this:

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar